DESAIN PEKERJAAN
TUGAS SOFTSKILL
NAMA : nico adhitia s
NPM :
25215044
KELAS : 4EB10
DOSEN : BUDI PRIJANTO

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2018
DESAIN PEKERJAAN
ARTI
PENTING DESAIN PEKERJAAN
Desain pekerjaan menjadi salah satu
faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena disamping
berhubungan dengan produktifitas juga berkaitan dengan sdm yang akan
melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat
untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu
perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya
tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan
untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat
meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk
menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan.
Menurut Sulipan (2000) desain
pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja seorang atau sekelompok
karyawan secara organisasional. Tujuannya untuk mengatur penugasan kerja supaya
dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Definisi diatas menjelaskan bahwa desain
pekerjaan dibuat oleh perusahaan untuk mengatur tugas-tugas yang tepat sasaran,
memberikan tugas kepada orang dengan kemampuan dan keterampilan yang
harus dimiliki untuk mengerjakan tugas tersebut demi mencapai sasaran dari
perusahaan.
Adapun unsur-unsur desain pekerjaan
menurut Handoko (2000) meliputi unsur organisasi, unsur lingkungan dan unsur
perilaku. Unsur organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja dan
praktek-praktek kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja
yang potensial. Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas
tugas, dan umpan balik.
Unsur - Unsur Organisasi :
Unsur organisasi menurut Handoko
(2000) mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien untuk
mencapai output maksimum dari pekerjaan-pekerjaan karyawan. Dengan adanya
efisiensi di dalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi yang
merupakan kunci dalam desain pekerjaan. Karyawan yang melakukan pekerjaan
secara kontinyu menyebabkan karyawan terspesialisasi yang selanjutnya dapat
memperoleh output lebih tinggi. Unsur organisasi terdiri dari :
1. Pengumpulan
identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi. Pendekatan ini lebih
menekankan pada faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan.
2. Aliran
kerja dipengaruhi oleh sifat komoditi yang dihasilkan oleh suatu organisasi
atau perusahaan guna menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan.
3. Praktek–praktek
kerja yaitu pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, ini bisa berdasarkan
kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian atau kontrak serikat kerja
karyawan.
Unsur – Unsur Lingkungan :
Faktor lingkungan yang mempengaruhi
desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja yang potensial, yang mempunyai
kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
pengharapan – pengharapan sosial, yaitu dengan tersedianya lapangan kerja serta
memperoleh kompensasi dan jaminan hidup yang layak (Handoko, 2000).
Unsur – Unsur Perilaku :
Unsur perilaku menurut Sondang
(2003) perlu diperhitungkan dalam mendesain pekerjaan. Unsur perilaku tersebut
terdiri dari:
1. Otonomi
bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Bawahan diberi wewenang untuk
mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan.
2. Variasi
merupakan pemerkayaan pekerjaan yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan
atas pekerjaan yang rutin, sehingga kesalahan – kesalahan dapat
diminimalkan.
3. Identitas
tugas untuk memepertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka
pekerjaan harus diidentifikasikan, sehingga kontribusinya terlihat yang
selanjutnya akan menimbulkan kepuasan.
4. Umpan
balik diharapakan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balik
atas pelaksanaan pekerjaan yang baik, sehingga akan memotivasi pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya.
ELEMEN-ELEMEN
DESAIN PEKERJAAN
Desain pekerjaan adalah fungsi
penetapan kegiatan kerja seorang atau sekelompok karyawan secara
organisasional. Tujuan
desain pekerjaan adalah untuk mengatur penugasan kerja
supaya dapat memenuhi kebutuhan organisasi. Elemen-elemen desain pekerjaan terbagi menjadi tiga.
Elemen Organisasi
Elemen-elemen
organisasional pada desain pekerjaan bersangkutan dengan efisiensi. Pekerjaan-pekerjaan
yang dirancang secara efisien mendorong karyawan yang mampu dan termotivasi
untuk mencapai keluaran maksimum. Elemen-elemen organisasional mencakup
pendekatan mekanistik, aliran kerja, dan praktek-praktek kerja.
Elemen Lingkungan
Aspek kedua
desain pekerjaan berkaitan dengan elemen-elemen lingkungan. Seperti hampir
dalam semua kegiatan personalia, para perancang pekerjaan tidak dapat
mengabaikan pengaruh lingkungan eksternal. Elemen-elemen lingkungan pokok dalam
perancangan pekerjaan-pekerjaan adalah kemampuan dan tersedianya karyawan
potensial, dan pengharapan-pengharapan sosial.
Elemen Keperilakuan
Ada beberapa
elemen keprilakuan yang perlu dipertimbangkan dalam desain pekerjaan yaitu :
1. Otonomi
yang berarti mempunyai tanggung jawab atas apa dilakukan.
2. Variasi
yang apabila kurangnya variasi pekerjaan maka akan menimbulkan kebosanan,
selanjutnya menimbulkan kelelahan sehingga timbul kesalahan-kesalahan
3. Identitas
tugas, bila pekerjaan tidak mempunyai identitas menimbulkan karyawan kurang tanggung
jawab atau kurang puas atas hasil pekerjaannya
4. Umpan
balik, bila pekerjan memberikan umpan balik atas seberapa baik pekerjaan maka
karyawan termotivasi untuk melaksanakan dengan baik
TRADE-OFF KEPERILAKUAN DAN EFISIENSI
Pengertian efesiansi yaitu perbandingan
antara keluaran dengan pemasukan , unsur
unsur efesiensi akan membentuk spesialisasi yang tinggi , mengurangi perbedaan
atau variasi, meminimumkan otonomi dan unsur-unsur kontradiktif lainnya.
Produktivitas Vs Spesialisasi
Tambahan spesialisasi
akan menaikan output sampai pada titik tertentu, apabila ada kenaikan spesialisasi maka output mengalami penurunan
, karena adanya kebosanan atas pelaksanaan tugas yang terus menerus . output
dapat di tingkatkan dengan mengarungi spesialisasi pekerjaan.
Kepuasan Kerja Vs Spesialisasi
Kepuasan kerja
akan meningkat sejalan dengan kenaikan spesialisasi dan tambahan tambahan
spesialisasi mengakibatkan kepuasan kerja akan menurun pekerjaan tanpa
spesialisasi membuat karyawan membutuhkan waktu lama untuk mempelajari
pekerjaan tersebut sampai mampu melakukannya ,kepuasan kerja akan menurun
karena kurangnya otonomi , variasi dan identitas tugas.
Proses Belajar Vs Spesialisasi
Pekerjaan yang
sangat terspesialisai lebih mudah di pelajari dibandingkan dengan pekerjaan
yang tidak terspesialisasi . proses belajar pada pekerjaan yang terspesialisasi
lebih cepat mencapai standar.pekerjaan yang tidak terspesoialisasi memerlukan
waktu lama untuk di pelajari . perputaran karyawan versus spesialisasi pekerjaan dapat dengan
mudah dan cepat di pelajari tapi biasanya kepuasan yang di peroleh lebih rendah
, kepuasan yang rendah ini akan menyebabkan tingkat perputaran tenaga kerja
tinggi (turn over manpower).
Perputaran Karyawan Vs Spesialisasi
Walaupun
pekerjaan yang terspesialisasi mudah dipelajari, peringkat terbawah kepuasan
biasanya diasosiasikan oleh mereka dapat dipimpin sampai tingkat turnover
tertinggi.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar